Wednesday, August 16, 2006

Antologi Al-Andalus Menangis

Photo Hosted at Buzznet

Antologi Al-Andalus Menangis menghimpunkan puisi yang ditulis oleh penulis-penulis yang bertebaran di merata benua dalam upaya mereka mengutip ilmu dalam jurusan yang rencam. Mereka dikumpulkan dalam Grup Karyawan Luar Negara (GKLN) yang telah mengusahakan antologi sulung ini di bawah selenggaraan Prof Dr Ir Wan Abu Bakar dan Saudara Fadhrazy. Berikut merupakan senarai penulis Antologi Al-Andalus Menangis:
1) Assyaffa (Dublin, Ireland)
2) Asyrafdini (Amman, Jordan)
3) Ainun Nazrin KZ (Dublin, Ireland)
4) Atikah Azit (Dublin, Ireland)
5) Bint Al-Huda Kamarudin (Dublin, Ireland)
6) Fahd Razy (Dublin, Ireland)
7) Fazleen Razali (KMB)
8) Fieza Nur (Dublin, Ireland)
9)Firrus Hayat (Cork, Ireland)
10) Hafez Iftiqar (Melbourne, Australia)
11) Ida Sakinah Muhammad (Southampton, UK)
12) Kausar Jiwa (Loughborough, UK)
13) Khadijah Khalilah Abdul Rashid (Morocco)
14) Khairiah Jaafar (Dublin, Ireland)
15) Mardhiah Masharuddin (Galway, Ireland)
16) Mohd Bakri Bakar (Dublin, Ireland)
17) Muharikah (Dundee, Scotland)
18) Nur Firdaus Mohd Rus (Moscow, rusia)
19) Nurani Haza (Wellington, New Zealand)
20) Syarifah Salha Syed Ahmad (Al Azhar, Mesir)
Akan mula dipasarkan (di Malaysia) pada 25 Ogos 2006. Siapa yang berminat hendak tempah melalui saya terutama yang berada di Australia boleh email kepada: mhahm2@student.monash.edu.au . Saya akan mula pos apabila salinan saya dihantar oleh penyeleggara nanti, insyaAllah. Harga belum ditentukan lagi (yang pasti bawah 10 AUD), apa pun kalau berminat buat tempahan segera sebab salinan yang akan sampai kepada saya tak banyak.

Sunday, August 13, 2006

Dungu (Sajak Untuk Ahli Teror)

Photo Hosted at Buzznet

The above leaflet was published by Socialist Alternative activists who claimed themselves as devoted followers of Marxism. (Obviously, they are not Muslims)
__________________________________________________


Dungu (Sajak Untuk Ahli Teror)

Kalian bersungguhan mahu menjadi jagoan ummah. Menempik takbir konon ini jihad akbar yang akan menghantar kalian ke pintu syurga dengan pesawat komersial. Letupkan orang awam supaya jasad mereka menyerpih di zon bukan perang. Supaya mereka yang mencucuk punggung kalian dasawarsa ini faham, kalian tidak sanggup lagi mengempang marah sehingga rela melancarkan maksiat kepada Tuhan. Amarah kalian menyisihkan kami ke daerah yang maha sulit. Dan syaitan-syaitan makin punya sebab untuk mencincang kami. Dan iblis lebih beralasan untuk mahu duduk di atas takhta selama beberapa penggal yang sedang datang. Kalian perlu mengerti, matlamat sampai kiamat tidak akan pernah menghalalkan cara. Dungu!

Saturday, August 12, 2006

AKU

Photo Hosted at Buzznet
Newcastle, NSW, Australia.
________________________
Berikut adalah AKU nukilan Chairil Anwar yang mewah dengan pemilihan diksi yang tegar. Puisi ini menghantui saya beberapa lama. Tulis Chairil dalam DIPONEGORO (Februari 1943), ‘Sekali berarti, sudah itu mati.’ Sungguh, hari ini Chairil masih hidup....
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisaku bawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar, Maret 1943)

Wednesday, August 02, 2006

Dari Israel Dengan Cinta

Photo Hosted at Buzznet

Photo Hosted at Buzznet


Dari Israel Dengan Cinta
(Supaya Kalian Bisa Tersenyum)

Kamilah bangsa yang mampu
Tersenyum pada mentari
Sewaktu anak-anak kami
Sibuk mengeja cinta
Buat tatapan kalian
Sebelum dibunuh kami.

Terbakarlah kalian

dalam pijar cinta
Sebelum suram

membunuh siang
Dan supaya
Rembang malam nanti
Kami bisa menghitung
Nyawa-nyawa yang berlari
Dengan jari jemari kami.

Hafeziftiqar
Normanby Road, 2 Ogos 2006,
10.00 pm, Australia.
Tiada daya melainkan dengan izin Allah. Selamatkan saudara kami.

Photo Hosted at Buzznet

Tuesday, August 01, 2006

Kerana Kami Punya Hati Perut

Photo Hosted at Buzznet


Photo Hosted at Buzznet

Kerana Kami Punya Hati Perut
(Nota Untuk Ditampalkan ke Dahi Ehud Olmert)

Hari ini, kami tidak bisa lagi
Membilang merpati yang hinggap
Pada ranting-ranting zaitun
Atau
Melihat tenang awan hujan
Yang menghamilkan rahmat Tuhan....

Tahukah kalian, berapa lama kami menyapu

Gerombolan daun zaitun
Yang terbaring lena
Di kaki Wailing Wall

Dan Gereja Nativity
Sebelum kalian

Mencemari rumah ibadat kalian
Dengan hancing kencing anak sendiri
Yang tersentak
Sewaktu cebisan daging anak kami
Dikutip malaikat maut?

Petualang itu, kalianlah!
Yang mahu kami hambat
Ke laman neraka!

Hafeziftiqar,
Normanby Road, 1 Ogos 2006,
4.00 am, Australia.
Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah.